Arsip Berita

Ketua PTA Mataram Kunjungi PA Selong

empud3

Ketua PTA Mataram tiba di PA Selong, Selasa (26/1/2021)

Lombok Timur ǀ www.pa-selong.go.id/v1

Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Mataram, Dr. H. Empud Mahpudin, S.H., M.H. mengunjungPengadilan Agama (PA) Selong, Selasa (26/1/2021).Kunjungan dilakukan sehari setelah mantan Wakil Ketua PTA Bandung itu berkantor di PTA Mataram.

Selain untuk berkenalan dengan warga PA Selong, Ketua PTA yang baru dilantik Ketua Mahkamah Agung (MA) pada tanggal 13 Januari 2021 itu ingin memastikan pelayanan di PA Selong telah berjalan secara baik.

Begitu tiba di PA Selong sekitar pukul 14.00 WITA, Ketua PTA bersama rombongan disambut oleh Ketua PA Selong, Ahmad Rifa’i, S.Ag., MHI. beserta jajarannya. Seusai mengisi buku tamu elektronik, Ketua PTA mengelilingi seluruh gedung PA Selong untuk melihat-lihat kelengkapan fasilitas yang tersedia bagi pelayanan publik.

Setelah itu, Ketua PTA yang datang bersama Hakim Tinggi, Drs. H. KT. Madhuddin Djamal, SH., MM. dan Sekretaris PTA, Misnudin, SH., MH. memberikan pembinaan di hadapan pimpinan, seluruh hakim dan pegawai PA Selong.

“Kesan pertama saya di PA Selong sangat puas. Luar biasa. Diterima dengan baik. Saya menikmati betul di sini. Insyaallah barokah,” kata Ketua PTA memulai pidatonya.

Ditambahkannya, PA Selong layak mendapat predikat Zona Integritas (ZI). Hal itu terlihat dari tampilan gedungnya yang nyaman, ruangan tertata dengan baik, ketersediaan fasilitas bagi pencari keadilan, adanya mushola yang bersih dan adanya lapangan tenis yang bagus.

empud2

Ketua PTA Mataram memberikan pembinaan di PA Selong

“Saya mendapat laporan, lapangan tenis ini baru selesai dibangun hasil iuran seluruh pegawai. Ini kreatif sekali. Ini menunjukkan Pak Ketua PA Selong berhasil menciptakan kebersamaan, kekompakan. Inilah yang disebut manajemen partisipatif,” ujar Ketua PTA kelahiran Ciamis Jawa Barat itu.

Kebersamaan dan kekompakan yang sudah terbukti saat membangun lapangan tenis, menurutnya, harus dijadikan modal untuk meraih ZI. Jangan sampai kebersamaan ini cepat berlalu.

“Sebelum saya berangkat ke Mataram, saya dipesan Pak Dirjen agar mendorong seluruh pengadilan di bawah PTA Mataram supaya berambisi mendapatkan ZI. Jangan dirasakan sebagai beban. Ini untuk kita, kebutuhan kita. Bahwa dalam bekerja, kita harus tertib, ada SOP (standar operasional prosedur), ada administrasinya, ada eviden. Ini untuk kebaikan kita,” jelas Ketua PTA.

Lebih lanjut, mantan Ketua PTA Bangka Belitung itu mengatakan bahwa ZI adalah permainan tim, karena itu, semua lini harus dijaga dengan baik. Misalnya, satpam hendaknya tidak mau menerima pemberian dari pihak beperkara. Kantin hendaknya dipisah atau dibedakan antara untuk pegawai dan pihak beperkara sehingga tidak menjadi ajang pertemuan atau perbincangan antara pegawai dan pihak beperkara.

“Hakim dalam menyidangkan perkara juga harus adil, fair. Saya tahu PA Selong sering menangani perkara waris, karena dulu saya pernah menjadi asisten Hakim Agung selama 9 tahun. Jangan coba-coba ada keberpihakan, harus betul-betul memperlakukan sama kepada kedua belah pihak, jangan ada indikasi memihak kepentingan salah satu pihak. Bangun integritas, zona yang bersih dan berwibawa,” tegasnya.

empud1

Para hakim dan pegawai PA Selong menyimak uraian pembinaan Ketua PTA Mataram

Jurusita dan Jurusita Pengganti dalam melakukan pemanggilan, sambungnya, harus mempedomani hukum acara, yaitu pemanggilan dilakukan 3 (tiga) hari kerja sebelum hari sidang.

“Jangan malam sebelum sidang baru disampaikan surat panggilannya. Ini dholim. Karena bisa jadi orang itu sudah punya rencana kegiatan atau pergi. Tiba-tiba besok dipanggil. Jangan nunggu panggilan terkumpul semua baru diantar, itu bisa terlambat sehingga merugikan orang,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua PTA juga mengingatkan agar semua pihak mendukung semua kebijakan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama (Dirjen Badilag).

“Sistem Informasi Penelususran Perkara (SIPP) harus diperhatikan, upload putusan jangan terlambat. PA Selong harus muncul terdepan. Walaupun PA Selong itu jauh dari Jakarta, tetapi kalau intan berlian, tetap bersinar juga,” tutur Doktor lulusan Universitas Islam Bandung itu.

Di bagian akhir pidatonya, Ketua PTA Mataram mengingatkan seluruh hakim dan pegawai agar dalam bekerja memerhatikan kesehatan.

“Kemarin ada hakim di PA Barru meninggal dunia saat sedang mengetik putusan. Ini harus dijadikan warning bagi kita. Mari kita jaga kesehatan, jangan terforsir bekerja. Apalagi yang punya riwayat penyakit tertentu harus bisa mengukur kemampuannya. Mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan oleh Allah dan panjang umur,” kata Ketua PTA menutup pidatonya.

empud4

Ketua PTA Mataram berfoto seusai bermain tenis melawan pemain tenis terbaik PA Selong

Pembinaan selesai bersamaan dengan waktu pulang kantor. Ketua PTA kemudian menuju lapangan tenis PA Selong untuk bermain tenis melawan pemain terbaik PA Selong. (ahru)