Duka Mendalam atas Meninggalnya Wakil Ketua PA Selong
Foto Hj. Siti Jannatul Hilmi, S.Ag., M.A.
Lombok Timur ǀ www.pa-selong.go.id/v1
Minggu (25/4/2021), pukul 00.18 WITA dini hari, Keluarga Besar Pengadilan Agama (PA) Selong Kelas IB dikejutkan dengan kabar meninggalnya Wakil Ketua, Hj. Siti Jannatul Hilmi, S.Ag., M.A. di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram.
Selepas sahur dan shalat subuh, Ketua PA Selong, Ahmad Rifa’i, S.Ag., M.H.I. bersama sebagian pegawai mendatangi rumah duka atau rumah orang tua almarhumah di Dasan Bare, Gunung Sari, Lombok Barat untuk bertemu keluarga almarhumah. Kemudian disusul rombongan pegawai lainnya yang berdatangan dari Lombok Timur sejak pagi.
Di rumah duka, rombongan dari PA Selong itu bertemu suami almarhumah, H. Yusup Wahyudi, S.Ag., M.A., ibunda almarhumah, Hj. Hairunnisa, dan kakak almarhumah, Hj. Siti Husnul Hayat, S.Pd., S.Sos., untuk mengucapkan turut berduka cita yang mendalam dan secara bergiliran melaksanakan shalat jenazah dan doa bersama.
“Terima kasih atas perhatian teman-teman kepada almarhumah. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kiranya ada salah dan khilaf yang pernah istri saya lakukan semasa hidupnya, yang menyakiti dan menyinggung perasaan teman-teman,” ucap Yusup Wahyudi dengan penuh haru.
Di tempat yang sama, ibunda almarhumah mengungkapkan rasa kehilangan atas kepergian anak kesayangannya.
“Hilmi ini sudah merantau sejak Aliyah, sudah pergi sekolah jauh, tidak di Mataram. Kuliah juga di luar, dapat jodoh orang luar (Blitar Jawa Timur), kerja juga di luar terus. Kemudian saya doakan semoga dia bisa pindah ke Lombok. Baru kemarin dia pindah ke Selong, sekarang sudah tidak ada,” tuturnya dengan derai air mata.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB mengimami shalat jenazah
Selain keluarga besar PA Selong, dari unsur peradilan yang tampak hadir di rumah duka adalah Ketua, Wakil Ketua dan Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Mataram dan Ketua-ketua PA di Pulau Lombok serta Ibu-ibu Dharmayukti Karini Cabang Selong.
Sehabis shalat ashar, jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lendang Bajur, Gunung Sari, Lombok Barat. Selama proses penurunan jenazah ke liang lahat, tak terputus suara kalimat thoyyibah menggema melalui pengeras suara. Begitu jenazah telah menempati tempatnya dan telah ditimbun tanah, lalu dibacakan talqin dan doa.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan riwayat hidup almarhumah oleh Hakim PA Selong, H. Fahrurrozi, S.H.I., M.H. Disebutkan bahwa almarhumah lahir di Mataram, 27 Desember 1973, menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar, SMPN Gunungsari, Madrasah Aliyah PPPMI As-Salam Sukoharjo, lalu melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan S-2 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
“Almarhumah memulai karir dari CPNS hingga Wakil Sekretaris di PA Klungkung (1999-2009), bertugas sebagai hakim di PA Sinjai (2009-2012), hakim di PA Labuan Bajo (2012-2015), Wakil Ketua PA Labuan Bajo (2015-2016), Wakil Ketua PA Taliwang (2016-2018), Ketua PA Taliwang (2018-2020), dan terakhir sebagai Wakil Ketua PA Selong (sejak 18 Agustus 2020),” kata Fahrurrozi.
Acara berikutnya adalah sambutan atas nama pimpinan Mahkamah Agung RI, Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (PP IKAHI) dan atas nama Keluarga Besar PA Selong yang disampaikan Ketua PA Selong, Ahmad Rifa’i, S.Ag., M.H.I.
Pada kesempatan itu, Ketua PA Selong menyampaikan kesaksiannya bahwa almarhumah merupakan hakim terbaik yang dimiliki lembaga peradilan.
“Bapak ibu sekalian, almarhumah ini hakim yang berdedikasi tinggi, penuh pengabdian, berkomitmem tinggi dalam pekerjaan, sangat peduli terhadap persoalan di lembaganya. Beliau hakim yang sangat adil, hakim yang sangat profesional, hakim yang tidak mempunyai lawan, hakim yang tidak mempunyai musuh, kecuali musuhnya kedzoliman, kelaliman dan ketidakadilan,” tandasnya.
Ketua PA Selong menyampaikan kata sambutan
Selama bertugas di PA Selong, sambungnya, almarhumah telah mencontohkan budi pekerti, mengajarkan bagaimana bekerja yang baik, bagaimana menyelesaikan permasalahan di kantor. Almarhumah telah menunjukkan sebagai hakim terbaik di lembaga peradilan.
“Oleh karena itu, kepada keluarga yang ditinggalkan, bersabarlah! Karena almahumah telah melengkapi seluruh pengabdiannya di muka bumi, dan selanjutnya menghadap kepada Allah,” pesannya.
Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si. kemudian menyampaikan sambutan atas nama keluarga. Ia memohonkan maaf atas kesalahan yang pernah diperbuat almarhumah selama hidupnya. Apabila ada utang dari almarhumah dimohon segera menghubungi pihak keluarga.
Upacara pemakaman sore itu ditutup dengan tausiyah takziyah yang disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, Dr. KH. Muhammad Zaidi Abdad, M.Ag.
“Setiap manusia bakal mencicipi kematian. Tidak ada orang di dunia ini yang hidup lama selama-lamanya. Sudah merupakan takdir dari Allah. Penyebabnya pun bermacam-macam,” terangnya.
Ditambahkannya, bahwa bisa jadi keluarga yang ditinggalkan tidak senang dengan kematian orang yang dicintainya. Tetapi, bisa jadi kematian itu merupakan yang terbaik di hadapan Allah.
Karangan bunga duka cita dari Ketua Mahkamah Agung
“Almarhumah Insyaallah husnul khotimah. Karena beliau diambil oleh Allah pada saat bulan mulia, yaitu bulan Ramadhan. Keluarga yang ditinggalkan tidak usah bersedih, ikhlaskanlah! Ini merupakan ketentuan Allah. Semoga almarhumah menjadi hamba Allah yang dicintai Allah, dikumpulkan bersama para ambiya, para syuhada, para sholihin dan orang-orang mulia di sisi-Nya,” katanya.
Di bagian akhir dari tausiyahnya, Kepala Kanwil Kemenag itu menjelaskan bahwa dari kematian seseorang harus dipetik pelajarannya bagi orang-orang yang masih hidup.
“Kematian ini jadi peringatan bagi kita semua yang hidup. Kafaa bil-Mauti Waidhan. Cukuplah kematian menjadi nasihat. Manusia tidak tahu kapan kematiannya, di mana tempatnya. Ini mengingatkan kepada kita semua untuk selalu memperbaiki, menyuguhkan amal-amal yang mulia. Karena itu, bagi kita yang masih diberi kesempatan hidup oleh Allah, mudah-mudahan kita bisa meningkatkan amal ibadah kita, terutama di bulan suci Ramadhan,” pungkasnya. (tami/ahru)